Senin, 07 November 2016

analisis Catatan Harian Seorang Demonstran



 Oleh: Diana Maghfiroh

CATATAN HARIAN SEORANG DEMONSTRAN
Slamet sukirnanto

Jaket kuning berlumur darah
Dengan sedih kutatap kawan-kawan rebah
Di bumi, di terik matahari kota Jakarta
O, kita tahu apa arti ini semua.
Terteguh di tengah galau beribu massa
Apakah benar peluru itu untukku?
Yang sebuah itu mungkin untukku
Telah direbut demonstran di sampingku
Udara panas kota Jakarta
Kulihat Ciliwung tetap coklat airnya
Alirnya lambat mengandung duka
Apakah ini, bayang-bayang nasib kita?
Jaket kuning berlumur darah
Nyanyian gugur bunga, dalam syahdu khidmat kita
Dalam catatan harian ini semua kulihat
Dalam catatan harian ini tertulis sendat
.
                                                            (Jaket Kuning,1966)




Puisi di atas menceritakan peristiwa demonstrasi mahasiswa tahun 1996 dalam menumbangkan rezim orde lama.Sebuah peran memukau dari mahasiswa tempo dulu sebagai bukti jati diri mereka selaku perubah kehidupan sosial bangsa. Perjuangan hebat yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang hebat.




Makna yang terkandung dalam puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran”
·         Pada baris pertama bait pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Jaket kuning berlumur darah” mengandung makna jaket atau almamater para mahasiswa indonesia yang berlumuran darah.
·         Pada baris kedua bait pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi” yang berbunyi “Dengan sedih kutatap kawan-kawan rebah” mengandung makna dengan penuh kesedihan aku menatap teman-temanku yang berjatuhan, dan berbaring di jalanan
·         Pada baris ketiga bait pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi” yang berbunyi “Di bumi, di terik matahari kota jakarta” mengandung makna di atas bumi, di bawah terik panas matahari kota jakarta.
·         Pada baris keempat bait pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “O, kita tau apa arti ini semua”mengandung makna aku sudah mengerti arti dari semua ini, dan serasa mengerti dengan sendirinya.
·         Pada baris pertama bait kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi ” Terteguh di tengah galau beribu massa” mengandung makna, aku terdiam, aku sedih di antara teman-temanku
·         Pada baris kedua bait kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Apakah benar peluru itu untukku?” mengandung makna,serasa tidak percaya pada dirinya sendiri, di dalam benaknya berulangkali menanyakan apakah ini benar, atau hanya mimpi.
·         Pada baris ketiga bait kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “ Yang sebuah itu mungkin untukku” mengandung makna, dan itu bukannlah mimpi, peluru iu benar-benar mengarah pada dirinya, dan seakan-akan memang untuknya
·         Pada baris keempat bait kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Telah direbut demonstran di sampingku ” mengandung makna tapi, kemalanganku yang seharusnya terjadi pada diriku, terselamtkan oleh rekan demonstran lainnya, yang rela menumpahkan darahnya untuk menyelamtakanku
·         Pada baris pertama bait ketiga puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Udara panas kota Jakarta ” mengandung makna perjuangan para mahasiswa pada tempo dulu menyatakan aspirasi mereka dalam aksi di bawah terik panas mentari kota Jakarta di siang hari
·         Pada baris kedua bait ketiga puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Kulihat Ciliwung tetap coklat airnya ” mengandung makna, Mereka berkoar-koar memperjuangkan hak rakyat yang belum terpenuhi. seperti aliran sungai Ciliwung yang coklat dan dan penuh sampah. Seakan-akan itu menggambarkan bahwa nasib mereka tetap sama, tidak ada perubahan.
·         Pada baris ketiga bait ketiga puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Alirnya lambat mengandung duka” mengandung makna, Mereka terus berusaha mengkritisi jalannya kebijakan pemerintah yang tersendat-sendat
·         Pada baris keempat bait ketiga puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran”  yang berbunyi  “apakah ini bayang-bayang nasib kita” mengandung makna, apakah seperti ini, nasib kita? nassib yang memperjuangkan hak rakyat
·         Pada baris pertama bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “ jaket kuning berlumur darah” mengandung makna, wahai teman-teman seperjuanganku.
·         Pada baris kedua bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Nyanyian gugur bunga, dalam syahdu khidmat kita” mengandung makna, kita sudah gugur, dalam menyatakan hak rakyat, pada akhirnya perjuangan kita harus ditutup dengan kematian salah satu teman kita yang tertembak oleh aparat kepolisian
·         Pada baris ketiga bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Dalam catatan harian ini semua kulihat” mengandung makna, kutulis semua dalam catatan ini, agar nantinya aku ingat jasa-jasa kalian yang rela menumpahkan darahnya untuk rakyat
·         Pada baris keempat bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Dalam catatan harian ini tertulis sendat. ” mengandung makna, Dan semuanya berakhir dalam kenangan catatan sejarah kita masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar