Oleh: Diana Maghfiroh
CATATAN HARIAN SEORANG
DEMONSTRAN
Slamet sukirnanto
Slamet sukirnanto
Jaket
kuning berlumur darah
Dengan sedih kutatap kawan-kawan rebah
Di bumi, di terik matahari kota Jakarta
O, kita tahu apa arti ini semua.
Dengan sedih kutatap kawan-kawan rebah
Di bumi, di terik matahari kota Jakarta
O, kita tahu apa arti ini semua.
Terteguh
di tengah galau beribu massa
Apakah benar peluru itu untukku?
Yang sebuah itu mungkin untukku
Telah direbut demonstran di sampingku
Apakah benar peluru itu untukku?
Yang sebuah itu mungkin untukku
Telah direbut demonstran di sampingku
Udara
panas kota Jakarta
Kulihat Ciliwung tetap coklat airnya
Alirnya lambat mengandung duka
Apakah ini, bayang-bayang nasib kita?
Kulihat Ciliwung tetap coklat airnya
Alirnya lambat mengandung duka
Apakah ini, bayang-bayang nasib kita?
Jaket
kuning berlumur darah
Nyanyian gugur bunga, dalam syahdu khidmat kita
Dalam catatan harian ini semua kulihat
Dalam catatan harian ini tertulis sendat.
Nyanyian gugur bunga, dalam syahdu khidmat kita
Dalam catatan harian ini semua kulihat
Dalam catatan harian ini tertulis sendat.
(Jaket Kuning,1966)
Puisi di atas
menceritakan peristiwa
demonstrasi mahasiswa tahun 1996 dalam menumbangkan rezim orde lama.Sebuah peran memukau dari
mahasiswa tempo dulu sebagai bukti jati diri mereka selaku perubah kehidupan
sosial bangsa. Perjuangan hebat yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang
hebat.
Makna
yang terkandung dalam puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran”
·
Pada baris pertama bait
pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Jaket kuning
berlumur darah” mengandung makna jaket atau almamater para mahasiswa indonesia
yang berlumuran darah.
·
Pada baris kedua bait
pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi” yang berbunyi
“Dengan sedih kutatap kawan-kawan rebah” mengandung makna dengan penuh kesedihan aku menatap
teman-temanku yang berjatuhan, dan berbaring di jalanan
·
Pada baris ketiga bait
pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi” yang berbunyi
“Di bumi, di terik matahari kota jakarta” mengandung makna di atas bumi, di
bawah terik panas matahari kota jakarta.
·
Pada baris keempat bait
pertama puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “O, kita tau
apa arti ini semua”mengandung makna aku
sudah mengerti arti dari semua ini, dan serasa mengerti dengan sendirinya.
·
Pada baris pertama bait
kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi ” Terteguh
di tengah galau beribu massa” mengandung makna, aku terdiam, aku sedih
di antara teman-temanku
·
Pada baris kedua bait kedua puisi
“Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Apakah benar peluru itu untukku?” mengandung makna, ” serasa tidak percaya pada dirinya sendiri, di dalam benaknya
berulangkali menanyakan apakah ini benar, atau hanya mimpi.
·
Pada baris ketiga bait
kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “ Yang sebuah itu
mungkin untukku” mengandung makna, dan
itu bukannlah mimpi, peluru iu benar-benar mengarah pada dirinya, dan
seakan-akan memang untuknya
·
Pada baris keempat bait
kedua puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Telah direbut demonstran di sampingku
” mengandung makna tapi, kemalanganku
yang seharusnya terjadi pada diriku, terselamtkan oleh rekan demonstran
lainnya, yang rela menumpahkan darahnya untuk menyelamtakanku
·
Pada baris pertama bait ketiga puisi
“Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Udara panas kota Jakarta ” mengandung makna perjuangan para mahasiswa pada
tempo dulu menyatakan aspirasi mereka dalam aksi di bawah terik panas mentari
kota Jakarta di siang hari
·
Pada baris kedua bait ketiga puisi
“Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Kulihat Ciliwung tetap coklat airnya ” mengandung makna, Mereka berkoar-koar
memperjuangkan hak rakyat yang belum terpenuhi. seperti aliran sungai Ciliwung
yang coklat dan dan
penuh sampah. Seakan-akan itu menggambarkan bahwa nasib mereka tetap sama, tidak
ada perubahan.
·
Pada baris ketiga bait
ketiga puisi “Catatan Harian Seorang Demonstran” yang berbunyi “Alirnya lambat
mengandung duka” mengandung makna, Mereka terus berusaha
mengkritisi jalannya kebijakan pemerintah yang tersendat-sendat
·
Pada baris keempat bait ketiga puisi
“Catatan Harian Seorang Demonstran” yang
berbunyi “apakah ini bayang-bayang nasib
kita” mengandung makna, apakah seperti ini, nasib kita? nassib
yang memperjuangkan hak rakyat
·
Pada baris pertama bait keempat puisi “Catatan Harian
Seorang Demonstran” yang berbunyi “ jaket kuning berlumur darah” mengandung
makna, wahai teman-teman seperjuanganku.
·
Pada baris kedua bait keempat puisi “Catatan Harian
Seorang Demonstran” yang berbunyi “Nyanyian gugur bunga, dalam syahdu khidmat
kita” mengandung makna, kita sudah
gugur, dalam menyatakan hak rakyat, pada akhirnya perjuangan kita
harus ditutup dengan kematian salah satu teman
kita yang tertembak oleh aparat kepolisian
·
Pada baris ketiga
bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang
Demonstran” yang berbunyi “Dalam catatan
harian ini semua kulihat” mengandung makna, kutulis semua dalam catatan ini, agar nantinya aku
ingat jasa-jasa kalian yang rela menumpahkan darahnya untuk rakyat
·
Pada baris keempat
bait keempat puisi “Catatan Harian Seorang
Demonstran” yang berbunyi “Dalam
catatan harian ini tertulis sendat. ” mengandung makna, Dan semuanya berakhir dalam kenangan
catatan sejarah kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar